Bicara Judi Online Rentan Menjerat Anak Muda dari Sudut Pandang Seorang Mantan Kadiv Humas POLRI

Topik mengenai judi online yang ternyata banyak menjerat anak muda menjadi perhatian Ronny Sompie, Mantan Kadiv Humas POLRI ini. Dilansir dari artikel cnbcindonesia.com berjudul Banyak Anak Muda Terjerat Pinjol dan Judol Gara-Gara FOMO. Ia pun mengutip alinea yang dianggap menarik untuk didiskusikan bersama

Kata dia, salah satu tantangan bagi anak muda adalah anak muda ini rentan terkena FOMO (fear of missing out), FOPO (fear of other people’s opinions), dan YOLO (you only live once), yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan keuangan menjadi kurang bijak.

“Anak muda menjadi rentan terjerat kejahatan keuangan digital tanpa bekal pengetahuan keuangan yang cukup. Hal tersebut menjadi latar belakang mengapa diperlukan upaya bersama dari Pemerintah maupun stakeholders terkait untuk meningkatkan literasi keuangan secara masif dan menyeluruh,” terang Kiki.

Ia mengatakan yang paling mudah adalah dengan mengenal dan selalu ingat 2L yaitu Legal dan Logis atau kontak layanan konsumen OJK yaitu telepon ke nomor 157 atau whatsapp ke 081-157157157 dan bisa juga cek ke website atau media sosial OJK dan SATGAS PASTI.

Ronny Sompie membuka tanggapan dengan mengungkap latar belakang anak muda jaman ini.

“Anak muda saat ini merupakan generasi yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi. Segala sesuatu ingin dicapai dengan muda dan instan. Mereka tidak dibekali dengan kemampuan dan pikiran bahwa setiap keberhasilan harus dilakukan dengan perjuangan dan kerja keras,” ungkap Sompie.

Ia pun menjelaskan mengapa judi online rentan menyerang anak muda. “Karena itu mereka tertarik pada judol dan pinjol, serta hadiah-hadiah yang sebetulnya adalah penipuan. Apalagi dunia kerja terbatas yang menyebabkan pengangguran dimana-mana. Dan tingkat Kriminalitas menjadi tinggi,” jelasnya.

“Akhirnya muncul penyakit psikologis seperti yang disebutkan (fomo, fopo, dll),” tutur Ronny Sompie.  “Itu yang terjadi saat ini.” Tekannya.

Ia pun menjelaskan apa yang bisa dilakukan oleh generasi di atas mereka alias para senior yakni untuk duduk bersama, berpikir keras mencari solusi terbaik serta mengajak pihak gereja dan akademisi bekerja sama mencari solusi terbaik.

“Terus apa upaya kita sebagai generasi lebih senior bagi anak2 genZi dan gen Alpha? Kesempatan saat ini, mari kita berpikir bersama dengan cara melibatkan pihak gereja dan akademisi untuk berpikir keras mencari Solusi Terbaik.” tutup Ronny Sompie.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *