Ketua Wanbin KERIS Ajak Gelorakan Hidup Sehat Ramah Lingkungan Mendongkrak Nilai Ekonomi Minyak Jelantah

Beberapa bulan terakhir, Ketika Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed berkeliling di beberapa daerah. Ia menemukan fakta bahwa daya beli rakyat makin menurun, ekonomi rakyat UMKM makin terhimpit. Pendapatan tidak naik bahkan terindikasi turun ditengah beban hidup yang makin berat.

Oleh karena itu, selaku Ketua Dewan Pembina KERIS, Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Ronny F. Sompie, SH MH berupaya memikirkan solusi terbaik untuk menghadapi kebijakan Pemerintah berkaitan dengan kenaikan HET Minyak Kita.

“Gelorakan hidup sehat Ramah Lingkungan Mendongkrak Nilai Ekonomis Minyak Jelantah,” ajak Ronny Sompie pada Sabtu (22/6/2024) di Jakarta.

Mantan Dirjen Imigrasi ini juga berharap para pengusaha besar Minyak Goreng turut memikirkan kepentingan rakyat kecil dalam upaya memperbaiki ekonomi Indonesia serta berupaya mendongkrak daya beli rakyat.

“Bukan sebaliknya, menekan pemerintah untuk menaikkan HET Minyak Kita demi keuntungan perusahaan semata,” tegas Ronny.

Di kesempatan yang sama Ketua Umum KERIS dr Ali Mahsun ATMO M Biomed  mengungkapkan, “Di tengah ekonomi rakyat UMKM omsetnya anjlok dampak turunnya daya beli rakyat akibat beban hidup yang makin berat, pemerintah akan naikkan HET Minyak Kita dari Rp 14 ribu jadi Rp 15.700.”

“Negara harus hadir ditengah amanat penderitaan rakyat. Bukan sebaliknya menambah beban hidup rakyat,” tutur Ketua Umum APKLI Perjuangan ini.

Ali Mahsun melanjutkan oleh karena itu, Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) desak pemerintah membatalkan rencana naikkan harga HET minyak kita.

“Berapa harga Minyak Kita ini Bu Andi?” tanya dr Ali Mahsun ATMO M Biomed Ketua Umum APKLI Perjuangan kepada Bu Andi, Pemilik Warung Kelontong di Cempaka Putih, Jakarta.

“Rp 18 ribu per liter,” jawab Bu Andi.  Ia juga menjelaskan bahwa dagangan makin sepi. Sedangkan Cak Ali PKL Nasi Goreng Madura di kawasan Pondok Gede Kota Belasi mengadu ke Ali, biasanya habis 6-8 liter beras saat ini hanya 3-4 liter. Malah mie goreng turun jauh pembelinya.

“Kondisi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja Sebanyak 40 juta kelas menengah terancam miskin akibat beban hidup makin berat. Roda ekonomi rakyat UMKM makin lamban omsetnya anjlok. Negara punya otoritas perbaiki kondisi Indonesia. Jangan sampai terjadi krisis ekonomi yang dampaknya jauh lebih berat dibanding krisis 1997-1998, kenapa?” Imbuh dokter ahli kekebalan tubuh yang sudah 13 tahun sejak 2011 dampingi ekonomi rakyat UMKM Indonesia.

“Pada krisis ekonomi 1997/1998 hal mendasarnya adalah ekonomi menengah ke atas. Berbeda dengan kondisi saat ini jika terjadi krisis, yaitu ekonomi kelas menengah ke bawah atau isi perut rakyat. Dampaknya dipastikan jauh lebih berat dibanding 1997/1998,” tambahnya.

“Untuk itu, KERIS ketuk hati Presiden Jokowi segera panggil Mendag RI untuk batalkan rencana naikkan HET Minyak Kita,” harap Mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI dan Dewan Pembina PP IPNU yang juga Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI) ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *