Tokoh Nasional asal Sulawesi Utara (Sulut), Irjen. Pol. (Purn) Dr, Ronny F. Sompie, SH, MH, yang namanya tidak asing lagi di telinga warga Bumi Nyiur Melambai akan maju di DPR RI 2024 dapil Sulut dari partai Golkar.
Segudang prestasi diraih Polisi Bintang Dua ini sejak mengeyam pendidikan mulai duduk di bangku sekolah Dasar (SD) hingga lulus AKABRI (sekarang Akademi TNI dan Akademi Kepolisian). Putra asli Tonsea asal Desa Sukur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) ini, memiliki segudang pengalaman selama tugasnya di POLRI dan ASN (Aparatur Sipil Negara).
Berbagai jabatan strategis digenggam lelaki low profile dan taat terhadap agama ini. Ronny Sompie mendapatkan Penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Ronny Sompie diberikan penghargaan demikian, dengan penilaian bahwa dirinya selaku Dirjen Imigrasi telah melakukan kinerja yang melebihi dari tugas dan fungsi sebagai Dirjen Imigrasi dengan cara melakukan upaya pencegahan terjadinya Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal (tidak sesuai prosedur ketenagakerjaan yang diatur oleh Kemenaker dan BP2MI).
Sepak Terjang Ronny Sompie Jadi “Role Model” Detektif Polisi Indonesia
Ronny Sompie mempunyai pengalaman yang mumpuni di kepolisian jika melihat berbagai kasus yang telah ia tangani. Ronny Sompie patut menjadi “role model” bagi adik adik Bhayangkara Negara yang saat ini masih mengemban tugas di lapangan dikutip dari beritabuana.co.
Ronny, sejak menjabat Kanit Vice Control di Ditreskrim Polda Metro Jaya sudah bersentuhan dengan penanganan kejahatan di ibukota Jakarta kemudian memimpin Satreskrim Polres Jakarta Barat. Pengalaman di Jakarta Pusat Ronny dihadapkan pada situasi wilayah sekitar lstana Merdeka dan Gedung DPR/MPR nyaris setiap hari dipenuhi demonstran.
Setelah memimpin Satreskrim Polwiltabes Bandung, Ronny dimutasi memimpin Satreskrim Polwiltabes Surabaya. Di kota buaya ini Ronny seperti pulang kampung, karena beberapa tahun bertugas di Surabaya. Apalagi sesudahnya ia dipercaya menjadi Kapolres Gresik dan Kapolres Sidoarjo.
Keberhasilan memimpin Polres Sidoarjo membuat pria kelahiran Surabaya 17 September 1961 ditunjuk memimpin Ditreskrim Poldasu. Di Sumatera Utara, Ronny harus berhadapan dengan cukong atau mafia illegal logging bernama Adelin Lis.
Ia menyeret Tokoh Mafia Medan ini ke pengadilan. Tapi langkahnya terhenti di pengadilan AL yang dikenal “kebal hukum” terbukti diputus hakim bebas. Tapi Ronny tak menyerah, ibarat sudah melangkah surut kembali. Ronny meminta jaksa melakukan kasasi ke MA dan putusannya AL akhirnya dihukum 10 tahun.
Hal serupa dihadapi Ronny, saat menjabat Kapolda Bali menghadapi kasus pembunuhan Angeline, 8, oleh orangtua angkatnya sendiri pertengahan tahun 2015. Karena pengalaman mumpuni sebagai penyidik. Ronny memberi petunjuk kepada penyidik gabungan Polda Bali dan Polresta Denpasar dibantu Disaster Victim lnvestigation (DVI) Bareskrim Mabes Polri.
Kerjasama ini mengungkap tabir pembunuhan yang menghebohkan Indonesia dan dunia. Keberhasilan mengungkap kasus Angeline merupakan pengalaman paling berharga bagi lulusan Akpol 1984 ini.
Karops & Karowasidik
Pengalaman lain yang tak kalah pentingnya, dialami Ronny saat menjabat Karoops Polda Metro Jaya. Ia harus menyusun rencana operasi kepolisian ibukota Jakarta. Ia harus melaksanakan tugas sesuai memo intel yang diberikan kapolda terhadap suatu issue yang di lapangan.
Semua operasi Kamtibmas kegiatan hiburan, sepak bola, unjuk rasa, liburan eksekusi putusan pengadilan, demo dilaksanakan dengan mengerahkan pasukan Sabhara dan Brimob dibantu dari Intelijen, Lalu Lintas, Reskrim, dan Bimmas dengan jumlah menyesuaikan ancaman faktual yang akan dihadapi dan jumlah massa yang telah diperkirakan sesuai memo intel yang akan dihadapi di lapangan.
Dalam penyelenggaraan operasi tersebut Ronny tidak pernah menggunakan kesempatan dan kepentingan atau keuntungan pribadi apalagi mengakali jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam setiap operasi.
Saat menjabat Kepala Biro Pengawasan Penyidikan di bawah Bareskrim Polri, jabatan ini termasuk jabatan baru di pertengahan tahun 2010 setelah terbentuk jabatan tersebut berdasarkan struktur organisasi Polri.
Ronny Sompie memulai pekerjaannya sebagai Kepala Biro Pengawasan Penyidikan (Karo Wassidik) dengan hanya beranggotakan tiga orang PNS dan sepuluh Penyidik Utama untuk melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan penyidikan yang dilakukan oleh para penyidik mulai dari tingkat Polsek, Polres, Polda sampai Bareskrim di Mabes Polri.
Manajemen pengawasan penyidikan selalu dilakukan dengan cara transparan melalui mekanisme fokus group discussion (FGD) yang selalu dihadiri ltwasum, Divisi Propam, dan Divisi Hukum Polri dan pengaju komplain, keluhan dan tudingan yang telah disampaikan secara surat tertulis kepada Kapolri atau Kabareksrim Polri.
Hasil FGD diarahkan untuk menghasilkan Hasil Gelar Perkara dan Rekomendasi kepada penyidik yang menangani kasus tersebut. Baik Hasil Gelar Perkara maupun rekomendasi selalu dimintakan tanggapan penyidik dirumuskan bersama.
Riwayat Jabatan dan Organisasi Ronny Sompie
Karir
Kapolres Sidoarjo (2003)
Direskrimum Polda Sumut (2005)
Kapolwiltabes Surabaya (2009)
Karo Ops Polda Metro Jaya (2009)
Karo Ortala Sderenbang Polri[4] (2010)
Karowassidik Bareskrim Polri[5](2010)
Kadiv Humas Polri[6] (2013)
Kapolda Bali (2015)
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (2015 sd 2020)
Organisasi
Ketua Dewan Pembina Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK)
Ketua Dewan Penasehat Yayasan Pengembangan Kebudayaan Minahasa (YPKM).
Anggota Kelompok Ahli PP POLRI (Persatuan Purnawirawan POLRI).
Ketua Dewan Pengawas Perserikatan Ahli Hukum Indonesia (PERSAHI).
Wakil Ketua Umum Ikatan Sarjana Profesi Perpolisian Indonesia (ISPPI).
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Program Doktor Hukum Universitas Borobudur (IKA PDH UNBOR) Jakarta.
Wakil Ketua Dewan Penesehat GPPMI.
Ketua Alumni Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) Neg 29 Manado.
sumber: beritabuana.co & swarakawanua.id
Leave a Reply