Sulut,- Irjen. Pol. (Purn) Dr. Ronny Franky Sompie, SH.MH., melakukan kunjungan pariwisata melalui Kapal Cepat Express Bahari menuju Kabupaten Kepulauan Tahuna. Bisa dikatakan Ronny Sompie sedang menelisik sektor pariwisata yang bisa diandalkan sebagai tumpuan bagi perekonomian masyarakat dalam perjalanan tersebut.
“Beberapa minggu yang lalu, saya bertolak dari Pelabuhan Manado Pukul 10.00 Wita menuju Pelabuhan Tahuna, Sabtu (07/07/2023) menggunakan Kapal Cepat Express Bahari dengan keberangkatan dari Kota Manado kemudian transit di Pulau Biaro, Tagulandang, Siau, dan Tahuna,” buka Ronny Sompie.
Ronny Sompie memuji keindahan alam selama perjalanan. “Saya dikejutkan dengan pesona eksotis Pulau Biaro sesaat sebelum bersandar di Dermaga Pelabuhan Biaro. Pulau Biaro dengan segala pesona eksotismenya adalah modal untuk menancapkan 3 Kabupaten di Nusa Utara (red: Sitaro, Sangihe, dan Talaud) dalam peta besar pariwisata Indonesia dan dunia,” tuturnya.
“Pulau Biaro adalah daratan yang pertama kali disinggahi kami ketika menempuh perjalanan dari Manado ke kawasan Nusa Utara. Bisa dikatakan Biaro adalah pintu gerbang daerah sehingga harus dimaksimalkan khususnya untuk membangkitkan industri pariwisata,” kata Bakal Caleg Golkar Dapil Sulut ini, saat diminta tanggapannya di seputar peluang pengembangan industri kepariwisataan Nusa Utara pada Senin, (07/08/2023).
Ronny Sompie mengatakan akselerasi pembangunan pariwisata daerah adalah salah satu programnya dalam kunjungan ke beberapa daerah, khususnya ke tempat-tempat pariwisata. “Sektor kepariwisataan dikembangkan menjadi industri baru dan kreatif. Pariwisata bisa mengangkat perekonomian masyarakat Nusa Utara,” ujar Ronny Sompie
Dikatakannya, selain Biaro, ada begitu banyak obyek wisata di Nusa Utara yang bisa menjadi objek andalan karena segmentasinya beragam mulai dari keindahan alam, panorama bawah laut hingga lokasi memancing.
Nusa Utara memang menyimpan sejuta pesona untuk diperlihatkan ke seluruh penjuru dunia. Warga Nusa Utara yang ditemui di kapal menginformasikan saat tim Ronny Sompie bertanya mengenai rekomendasi tempat wisata di Pulau Biaro.
Mereka mengatakan bahwa ada Pantai Tumora dengan spot penyelaman yang tak kalah menarik dengan bawah laut Pulau Bunaken. Panoramanya memanjang ke Teluk Buang, Teluk Tope, dan Pantai Kalakuhi. Selain itu perairan sekitar Biaro menjadi lokasi memancing favorit bagi para pemburu kesenangan lewat aktivitas memancing sekitar pulau karang di Teluk Buang dan pantai Kalakuhi.
Sedangkan di darat, wisatawan bisa menyaksikan keindahan alam Pulau Salangka atau menikmati sinar matahari di Pantai Lamanggo. Perairan tersebut menyimpan kehidupan ikan yang bisa menjadi tantangan untuk penggemar olahraga memancing.
Khusus untuk Pulau Biaro, menurut Sompie, pulau ini sedang menunggu untuk “disentuh”. Sejauh ini pemerintah telah membangun dermaga di sana untuk mempermudah akses infonya. “Tetapi menjadikan pariwisata sebagai industri bagi masyarakat, jelas butuh pengembangan sumber daya serta peningkatan infrastruktur,” tekan Ronny Sompie.
Selaku pemerhati pariwisata, Ronny Sompie sering memberikan pendapatnya sebagai saran untuk pengembangan pariwisata daerah saat berwisata baik dalam mau pun luar negeri. Bisa dilihat dari berbagai ulasan yang telah dilakukannya di Kanal YouTube Ronny Sompie sejak 2 tahun yang lalu.
“Ini dimaksudkan sebagai tumpuan berikutnya bagi perekonomian masyarakat yang selama ini mengandalkan sektor perkebunan dan perikanan,” kata Sompie.
Upaya mengembangkan kepariwisataan Biaro, katanya lagi, adalah salah satu jalan untuk menyudahi stigma kelam yang terkesan melekat untuk Biaro di kalangan birokrat sebagai kawasan pengucilan. “Dengan memaksimalkan industri wisata, citra Biaro akan terangkat bahkan bukan tidak mungkin menjadi destinasi pariwisata dunia,” tutup Ronny Sompie optimis.
Berikut Sajak Nelayan Biaro
NELAYAN BIARO
mereka telah biasa
menghitung bulan purnama
bagai memutar jantera
di pasang surut hidup
mereka telah biasa
menaru musim di hati
ditisiknya sendiri
buat penat berhenti
padang nelayan adalah kelapangan dada
menerima waktu dan kisahnya
hingga tiba isyarat tak saja beban
riang pun pergi
kecipak air laut pada kayuhan dayung
mengisahkan asin yang sama
kecuali derai tawa, seperti ombak
punya waktu memecah dan redah
mereka telah biasa
mendengar kabarkabar
penghiburan mengibar kebohongan
kepalsuan
tetang nasib nelayan digadai
tak pernah bersampai
kecuali laut biru sabar
menaikan pasang, merebahkan surut
mengajari hidup tak perlu berebut
mereka telah biasa
menjinakkan daya kehidupan
dengan nyanyian berabadabad
dinyanyikan dengan kesabaran yang sama
Leave a Reply