HUT Bhayangkara ke-77 : Dari Potret Jenderal Hoegeng Hingga Irjen Pol (Purn) Ronny Franky Sompie

Irjen Pol. Ronny F Sompie, dikenal dengan Kadiv Humas Polri yang memiliki integritas, bahkan pernah menjabat sebagai
Kapolda Provinsi Bali, bahkan di pemerintahan Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai Direktur Jendral (Dirjen) Imigrasi.

Saat menjabat sebagai Kapolda Provinsi Bali, putra Tonsea asal Sukur Minut Sulawesi Utara ini, pernah mengungkap kasus
pembunuhan yang menjadi viral sampai ke luar negeri pada tahun 2015 yakni adik Angeline (8).

Dalam pengungkapan kasus ini secara bertahap, tidak gegabah, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi para Penyidik Polri dalam mengungkap kasus pembunuhan dengan tidak perlu khawatir menghadapi cercaan media dan anggapan publik yang negatif terhadap Penyidik terutama Kapolda Bali yang turun secara langsung memimpin upaya pembuktian secara scientific investigation.

Bukan mengejar tayang di media, melainkan mengerahkan semua kemampuan Pusat Labfor Polri dan Pusat Inafis Polri untuk menemukan jejak darah pelaku pembunuhan yang sangat cerdas menyiapkan dengan sangat sempurna cara menghindari upaya pembuktian penyidik Polri.

Dalam pengungkapan kasus tersebut sejak menjabat sebagai Kapolda Bali, dari era Jendral Hoegeng hingga Irjen Pol (Purn) DR. Ronny Franky Sompie, SH.MH.

Bahkan di HUT Bhayangkara ke-77 Tahun, menandakan Polri Presisi semakin Hebat di bawah Kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Untuk Negeri Pemilu Damai Menuju Indonesia Emas.

Hal ini pun mendapat apreasiasi dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Albert Piterhein Nalang.

Menurut Albert, lebih khususnya untuk Irjen Pol (Purn) DR. Ronny Franky Sompie, SH.MH. Dengan adanya pengalaman dalam bidang kepolisian melalui pengungkapan kasus-kasus oleh Mantan Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Sompie,

Ini akan menjadi bentuk apresiasi Masyarakat Sulut dengan adanya “Ronny Franky Sompie untuk maju sebagai bakal caleg DPR-RI”.

“Semoga ini bisa menjadi garda terdepan bagi warga Sulut, untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban di setiap jengkal yang di 15 kabupaten/kota. Aparat di beri mandat dengan atribut hukum dan memanggul senjata karena bertanggung jawab menggaransi hak perlindungan dan keamanan masyarakat.

Di tengah anjloknya “public trust” terhadap Polisi karena kasus Ferdy Sambo cs, Polri hadir melalui pengalaman-pengalaman pengungkapan kasus oleh Pak RFS dengan komitmen dan dedikasi pengabdian terbaik bagi masyarakat Sulut.

“Buktikan kepada masyarakat bahwa tidak semua kesatria Bhayangkara itu buruk. Insitusi POLRI masih memiliki banyak kesatria Bhayangkara yang luhur, berdedikasi, berintegritas dan sejuk mengayomi masyarakat, ungkap Ketua DPD PJS Sulut sambil menyampaikan. Dirgahayu Bhayangkara ke-77. I Juli 1964 – 1 Juli 2023.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *